Malam
itu Taufik yang baru pulang merantau dari Kalimantan merasa rindu dengan malam
di desanya desa Sukarmaju RT 8, maka keluarlah ia dari rumah. Langkahnya
tertuju pada sebuah pos kamling di perempatan jalan dekat rumahnya.
Tak seperti biasanya pos kamling sepi, tak ada satupun orang di pos, dengan langkah pelan ia sambangi panggok pohon pinang itu, suara langkah sandal jepitnya bergesekan dengan heningnya malam.
Sesampainya di depan pos kamling Taufik duduk bersandar melihat sekelilingnya, yang ada hanyalah seperangkat papan catur, tumpukan kartu bridge dan gaple penuh debu tampaknya sudah lama sekali pos kamling ini tak berpenghuni. Di sekelilingnya ada asbak penuh dengan puntung rokok yang telah menghitam. Masih tergantung kenthong bergeong geong tertiup angin, keadaan menjadi semakin hening tiba-tiba pandangannya kabur....
Tak seperti biasanya pos kamling sepi, tak ada satupun orang di pos, dengan langkah pelan ia sambangi panggok pohon pinang itu, suara langkah sandal jepitnya bergesekan dengan heningnya malam.
Sesampainya di depan pos kamling Taufik duduk bersandar melihat sekelilingnya, yang ada hanyalah seperangkat papan catur, tumpukan kartu bridge dan gaple penuh debu tampaknya sudah lama sekali pos kamling ini tak berpenghuni. Di sekelilingnya ada asbak penuh dengan puntung rokok yang telah menghitam. Masih tergantung kenthong bergeong geong tertiup angin, keadaan menjadi semakin hening tiba-tiba pandangannya kabur....
Kang Dimin Rika resmi dadi RT rika
bagiane ngocok wis hahaaa...sorak sorai pemuda bernama Tusno dan kawan-kawan
menggelegar, Kang Dimin ngocok kartu gaplenya. Sementara itu Taufik dan Ali
bermain catur, hampir setiap malam mereka menghabiskan malamnya di pos kamling
untuk menjaga keamanan di RT-nya. Menjaga
keamanan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama sebagai warga negara yang
baik, kesadaran itu terus tumbuh di hati para pemuda RT 8 desa sukarmaju.
“Kang rika wis ngisi absen urung?” Tanya Taufik pada kang Dimin,
“Urung pik” jawab pak Dimin.
"Ya gagean ngisi absen dipit bar kuwe dewek keliling RT mbok sapa ngerti ana maling nylusup dewek kudu selalu waspada kang, nyatane kampunge dewek kiye rawan kemalingan” ajak Ali.
Kang Dimin, Ali, Taufik dan teman sesama penjaga pos yang lain mengisi absen. Setelah mengisi absen mereka keliling kampung untuk ronda, ontor minyak dinyalakan, kentong dibunyikan, mereka berkeliling kampung suara sahut-sahutan berbalas pantun jawa banyumasan adalah salah satu permainan yang mereka sukai dikala ronda malam.
“Ana Arjuna karo kresna mangan salak karo sate baya ,arane gen wong tresna bocah blesak ya kaya Luna Maya hahahaa....," celoteh trio peronda itu.
Tiba-tiba dari arah seberang rumah Taufik munculah salah seorang berperawakan gemuk bertopeng sarung tengah mengintip kandang ayam milik mbok Sruni yang terletak di belakang rumah, mereka waspada sambil tetap membunyikan kenthong pura-pura tidak mengetahui bahwa di depannya ada seseorang yang dicurigai maling ayam.
Sang maling jalan terseok-seok pelan matanya kesana kemari waspada. Pandangannya tertuju pada kandang ayam milik mbok Sruni, sementara itu para peronda berbagi tugas kang Dimin dan Taufik membuntuti si maling kemudian Ali memimpin barisan para peronda untuk tetap membunyikan bunyi-bunyian dan berbalas pantun.
"Maju mundur pada nylonong pada mangan woh delima hey sedulur aja nyolong kuwe pegawean dilarang agama. Ana kursi ngambang ning kali aja korupsi mending dadi kuli hahahahaa...," lagi-lagi celoteh mereka terdengar.
Si maling menanggalkan sandal jepitnya agar langkahnya tak terdengar oleh pemilik kandang ayam, sesaat sebelum membuka mulut kandang ayam ia keluarkan 3 siung bawang putih kemudian meremas-remasnya. Aroma bawang putih yang menyengat membuat ayam tak berbunyi saat hendak ditangkap, bius bawang putih ala maling ayam ini memang mujarab.
Seketika di cekiklah leher ayam kemudian mulut si ayam dibaluri remasan bawang putih, dan si ayampun pasrah pada si maling...si maling memasukan si ayam kedalam karung bulog satu persatu masuklah 3 4 ekor ayam kedalam karung. Tangan panjang Si maling asyik masyuk kedalam kandang ayam,
Sementara itu Taufik menahan tawa dengan cara menutup hidung, ia berbisik pada kang Dimin. "Kang rika siap-siap nangkep malinge sing mburi nyong tek ngode batir-batir kon mrene hitungan telu rika nangkep trus ngomong maling sing seru” siap komandan kata kang Dimin....
“Kang rika wis ngisi absen urung?” Tanya Taufik pada kang Dimin,
“Urung pik” jawab pak Dimin.
"Ya gagean ngisi absen dipit bar kuwe dewek keliling RT mbok sapa ngerti ana maling nylusup dewek kudu selalu waspada kang, nyatane kampunge dewek kiye rawan kemalingan” ajak Ali.
Kang Dimin, Ali, Taufik dan teman sesama penjaga pos yang lain mengisi absen. Setelah mengisi absen mereka keliling kampung untuk ronda, ontor minyak dinyalakan, kentong dibunyikan, mereka berkeliling kampung suara sahut-sahutan berbalas pantun jawa banyumasan adalah salah satu permainan yang mereka sukai dikala ronda malam.
“Ana Arjuna karo kresna mangan salak karo sate baya ,arane gen wong tresna bocah blesak ya kaya Luna Maya hahahaa....," celoteh trio peronda itu.
Tiba-tiba dari arah seberang rumah Taufik munculah salah seorang berperawakan gemuk bertopeng sarung tengah mengintip kandang ayam milik mbok Sruni yang terletak di belakang rumah, mereka waspada sambil tetap membunyikan kenthong pura-pura tidak mengetahui bahwa di depannya ada seseorang yang dicurigai maling ayam.
Sang maling jalan terseok-seok pelan matanya kesana kemari waspada. Pandangannya tertuju pada kandang ayam milik mbok Sruni, sementara itu para peronda berbagi tugas kang Dimin dan Taufik membuntuti si maling kemudian Ali memimpin barisan para peronda untuk tetap membunyikan bunyi-bunyian dan berbalas pantun.
"Maju mundur pada nylonong pada mangan woh delima hey sedulur aja nyolong kuwe pegawean dilarang agama. Ana kursi ngambang ning kali aja korupsi mending dadi kuli hahahahaa...," lagi-lagi celoteh mereka terdengar.
Si maling menanggalkan sandal jepitnya agar langkahnya tak terdengar oleh pemilik kandang ayam, sesaat sebelum membuka mulut kandang ayam ia keluarkan 3 siung bawang putih kemudian meremas-remasnya. Aroma bawang putih yang menyengat membuat ayam tak berbunyi saat hendak ditangkap, bius bawang putih ala maling ayam ini memang mujarab.
Seketika di cekiklah leher ayam kemudian mulut si ayam dibaluri remasan bawang putih, dan si ayampun pasrah pada si maling...si maling memasukan si ayam kedalam karung bulog satu persatu masuklah 3 4 ekor ayam kedalam karung. Tangan panjang Si maling asyik masyuk kedalam kandang ayam,
Sementara itu Taufik menahan tawa dengan cara menutup hidung, ia berbisik pada kang Dimin. "Kang rika siap-siap nangkep malinge sing mburi nyong tek ngode batir-batir kon mrene hitungan telu rika nangkep trus ngomong maling sing seru” siap komandan kata kang Dimin....
"Siji.. Loro.. Maliiiiiiingggg,,,,,,malingggg,,,,maling...." bunyi kenthongan membahana, warga
RT 8 keluar rumah.
Mbok Sruni terbangun, tak kalah heboh ia berlari keluar rumah sambil cincing tapih.."Ayamku ndi ayamku ayamku..."
Sambil glungsaran di tanah, si ayam berlarian petok petok petok begitulah bunyinya..maling maling maling maling,,,
Taufik yang sedari tadi seorang diri di pos kamling terbangun dari lamunan masa lalunya,,,maling maling maling...ia mendengar suara orang teriak maling tapi ia masih juga belum sadar, maling maling maling!!!! Suara semakin membahana, terlihat orang gemuk bertopeng sarung tengah berlari membawa karung isi ayam ia beranjak dari pos kamling berlari mengejar si maling ternyata lamunanya di masa lalu kembali menjadi sebuah kenyataan di RT 8..
Mbok Sruni terbangun, tak kalah heboh ia berlari keluar rumah sambil cincing tapih.."Ayamku ndi ayamku ayamku..."
Sambil glungsaran di tanah, si ayam berlarian petok petok petok begitulah bunyinya..maling maling maling maling,,,
Taufik yang sedari tadi seorang diri di pos kamling terbangun dari lamunan masa lalunya,,,maling maling maling...ia mendengar suara orang teriak maling tapi ia masih juga belum sadar, maling maling maling!!!! Suara semakin membahana, terlihat orang gemuk bertopeng sarung tengah berlari membawa karung isi ayam ia beranjak dari pos kamling berlari mengejar si maling ternyata lamunanya di masa lalu kembali menjadi sebuah kenyataan di RT 8..